Sosialisasi EC sebagai Langkah Edukatif: Kolaborasi Strategis FK UISU dengan Kaprodi IKM FKM UINSU

Fakultas Kedokteran Universitas Islam Sumatera Utara (FK UISU) bersama Ketua Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat UIN Sumatera Utara sukses menyelenggarakan kegiatan Sosialisasi Pengurusan Ethical Clearance (EC) yang terbuka untuk seluruh sivitas akademika, termasuk dosen dan mahasiswa dari lintas fakultas dan perguruan tinggi.

Kegiatan ini menghadirkan dua narasumber dari Komite Etik Penelitian Kesehatan (KEPK) FK UISU, yakni Dr. dr. Suryani Eka Mustika, Sp.PA yang juga merupakan Ketua KEPK FK UISU, serta Dr. dr. Ira Cinta Lestari, M.Sc yang memaparkan materi teknis terkait prosedur pengurusan EC melalui sistem daring SIM-EPK.

Dalam sambutannya, Ketua Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat FKM UINSU, Bapak Rapotan Hasibuan, SKM., M.Kes, menyampaikan apresiasi tinggi atas terbukanya ruang kolaborasi antar institusi. Beliau menjelaskan bahwa inisiasi kegiatan ini berawal dari komunikasi yang terjalin antara pihak KEPK FK UISU dengan salah satu dosen FKM UINSU yang tengah menempuh studi doktoral di Jepang.

“Bapak Rapotan Hasibuan juga menyampaikan bahwa kerja sama ini adalah angin segar yang sangat disyukuri, mengingat FKM UINSU hingga saat ini belum memiliki komite etik internal. Dengan adanya kolaborasi ini, dosen, peneliti, dan mahasiswa di lingkungan kami akan memiliki akses resmi, sah, dan mudah ke layanan pengurusan EC,” tuturnya.

Lebih lanjut, beliau menegaskan bahwa pengurusan EC bukan hanya sebatas formalitas administratif, melainkan merupakan bentuk penghormatan terhadap hak dan keselamatan subjek penelitian.

“Kegiatan ini bukan sekadar sosialisasi, tapi pembekalan nilai akademik yang berintegritas, terutama bagi mahasiswa yang akan menyusun skripsi, maupun bagi para dosen dan peneliti agar senantiasa menjunjung tinggi etika dalam setiap langkah riset,” tambah beliau.

Sebagai bentuk komitmen jangka panjang, kerja sama ini akan diformalkan melalui penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara kedua institusi, demi memastikan keberlanjutan akses layanan EC secara terstruktur dan berkelanjutan.

Sosialisasi ini juga diharapkan menjadi tonggak awal terbentuknya ekosistem riset yang lebih etis dan profesional dari Sumatera Utara. Di akhir sambutannya, Bapak Rapotan menyelipkan pantun yang mencairkan suasana:

Berangkat ngampus bawa laptop,
Habis ngopi langsung presentasi.
Kalau riset mau ngetop,
Ethical clearance wajib dikaji!

berikut link materi oleh narasumber: https://drive.google.com/file/d/1JCSjSOL0NqFZS4BxQ1KmMc33qrlM3-oh/view?usp=sharing